Cerita curhatan

Selasa, 26 Januari 2016

Semalam, hari ini, esok, dan seterusnya aku tetap menunggumu



Indra salah seorang temanku menghampiri ku dan memberikan selembar kertas padaku, aku bertanya padanya, " surat apa ini ndra? " "itu undangan reonian dari arman, buat angkatan 2009 alumni YP tarbiyah islamiyah. Kita semua diundang ke rumahnya buat acara reonian". "Oh.. Thanks ya bro," ucapku. Aku berharap seseorang yang aku tunggu datang pada reonian nanti. Sekian lama aku tidak melihatnya, sekian lama aku tidak mengetahui kabarnya, aku berharap kedatangannya pada acara reonian besok. Terakhir kami bertemu ketika lebaran, rasa ini masih ada untuknya, cinta ini masih ada untuknya, meskipun dia sangat jauh dimata, namun dia sangat dekat dihati. Meskipun dia tidak pernah mengingatku dan mungkin melupakanku, aku selalu mengingatnya. Entah apa yang membuat hati ini tak mau berpindah hati ke yang lain, hatiku masih tetap ada padanya, kesetiaanku akan kuberikan hanya untuknya, seseorang yang jauh disana, seseorang yang mungkin tidak pernah menyimpan namaku di hatinya. Meskipun begitu, aku akan terus memperjuangkan cintaku padanya. Meski laut harus kusebrangi, gunung harus ku daki, aku akan terus mengejar cintanya. Aku akan terus membuat hatinya menyimpan namaku di dalamnya. Ketika teman- teman sudah berkumpul, dia yang ku tunggu tak kunjung datang juga, hatiku mulai resah dan gelisah atas penantianku yang berujung dengan rasa kecewa, aku sangat merindukannya, aku ingin bertemu dengannya, namun apalah daya, jiwa dan raga tak dapat berbuat apa apa, jarak yang memisahkan raga ini ingin berjumpa, namun aku bahagia, melihat mu disana, menuntut ilmu dan membekali diri dengan ilmu agama. Aku selalu berdoa padaNya, agar dipertemukan dengan wanita yang sholehah, yang akan mendampingiku dikala suka dan duka, mencintaiku karenaNya, menjadi ibu yang mendidik anak-anakku nantinya dengan ilmu agama, semua ada pada dirinya. Ketika aku memikirkannya, raga ini tak menyadari akan kehadirannya, aku asyik dengan lamunanku sehingga tidak menyadari bahwa yang kutunggu ada di hadapanku saat ini, jantungku berdebar, hatiku bahagia, bibirku terdiam, aku tak bisa berkata-kata, hanya senyuman yang ku berikan padanya. Dia membalas senyumku dengan senyuman terbaiknya, sehingga sulit ku melupakan senyuman manisnya. Aku memberanikan diri untuk membuka obrolan dengannya. "Assalamualaikum fira... Bagaimana kabarmu?". "Waalaikumsalam arif, alhamdulillah sehat..., arif sendiri sehat?" "Sehat fir... kapan fira balik lagi ke pesantren?". "Insya allah 3 hari lagi fira pulang ke pesantren rif". "Oh.. gitu, arif selalu mendoakan fira disini, agar fira selalu sukses dan tidak melupakan arif, hehe". "Terimakasih arif atas doa arif buat fira, gak mungkin fira melupakan arif ." Di tengah perbincangan kami, salah seorang teman kami memanggilnya dan memeluknya, dia adalah rina, teman dekatnya. Pada pertemuan ini, aku tidak ingin kehilangan kesempatan untuk yang kesekian kalinya, aku meminta no handphone nya agar aku bisa mengetahui kabarnya. Meskipun dia tidak diperbolehkan membawa handphone, aku bisa menghubunginya ketika dia libur sekolah, setahun kemudian, aku mengetahui bahwa fira sudah menyelesaikan masa nyantri nya di pondok Darul jannah, dan menjadi alumni yang khusnul khatimah, disini aku menunggunya untuk sekian lama penantianku padanya, hanya doa yang bisa kupanjatkan padaNya. Yang maha mendengar dan mengabulkan, yang Maha mempertemukan dua insan dalam satu cinta, meskipun ku tak tahu bagaimana akhir cerita ku dengannya, ku tak tahu apa yang ada dalam hatinya, ku tak tahu apakah dia menyimpan namaku di hatinya?, hatiku terus bertanya tanya yang tak tahu jawaban pastinya. Robbi... berikan aku kekuatan untuk tetap bertahan padanya, untuk tetap sabar menantinya, untuk tetap setia kepadanya,untuk tetap mencintainya  sampai tiba saatnya aku dapat mengatakan padanya, sampai tiba saatnya dia mengetahui semuanya, sungguh cinta ini sudah sekian lama ku pendam dan kusimpan rapi di dalam hatiku. Sampai kapanpun akan tetap jadi miliknya, meskipun akhirnya aku tidak mendapatkan cintanya, cintaku tetap miliknya. Semalam, hari ini, esok dan seterusnya aku tetap mencintainya, aku tetap akan menjadi seorang arif yang setia kepadanya, entahlah, begitu sulit mengungkapkan perasaanku ini, tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata, tak ada habisnya jika sudah membicarakan tentangnya, dia sebagai sosok wanita yang luar biasa, wanita yang sholehah, wanita yang yang di idamkan para pria, tak heran jika banyak lelaki yang menyukainya, sehingga aku tak terlihat olehnya, ya... Aku hanya lelaki biasa yang mencintai seorang wanita yang luar biasa, terkadang aku berpikir, apakah aku bisa bersanding dengannya?, apakah aku bisa menjadi imamnya?, apakah aku bisa menjadi ayah dari anak anaknya?, pertanyaan itu terus mengusik fikiranku, namun aku tetap bertahan dengan keyakinan dan doa ku, aku berusaha memperbaiki diri ku agar menjadi seorang lelaki yang pantas untuknya, aku berusaha menjadi seorang lelaki yang terbaik untuknya, setiap hari aku berdoa untuknya, aku yakin, suatu saat Allah akan mengijabah doa-doaku selama ini, setelah setahun tak bertemu, Allah mempertemukanku kembali dengannya, Allah memang tidak pernah bohong dengan janjinya. Sekarang dia bukan lagi menjadi seorang santriwati di pondok pesantren darul jannah, melainkan dipercaya untuk mengajar disana, aku bahagia melihatnya bahagia, aku selalu mendoakannya dan menunggunya meskipun jarak memisahkanku dengannya. Untukmu yang jauh disana, aku tetap menantimu dengan penuh keyakinan dan cinta sampai tiba saatnya aku akan menjemputmu menuju hakikat cinta yang sebenarnya. Aku akan menjemputmu untuk menuju ikatan yang suci yang diridhoiNya. Semalam, hari ini, esok, dan seterusnya, aku tetap menunggumu dan mencintaimu.


Untukmu kasihku yang jauh disana

1 komentar:

  1. Assalamualaikum kak fit,, mantap kali ceritanya, senang bacanya, sering2 buat cerpen ya kak, mantap dan the best, sepertinya ini cerita seseorang ya,, apa jangan2 seseorang nya yg nulis crta.. ��������

    BalasHapus